Blog
Efek Emosi Orang Tua Terhadap Anak
- Desember 16, 2021
- Posted by: tkalamalghifari.sch.id
- Category: Uncategorized
Sebagai orang tua, ketegasan itu diperlukan. Tapi bagaimana kalau saking mau tegas malah kesannya jadi galak dan mudah terbawa emosi? Siapa juga yang tidak kesal jika anak rewel pada saat kita sedang sibuk melakukan sesuatu atau merengek sampai tantrum minta dibelikan sesuatu. “Kalau Anda diminta menjaga anak Presiden, kira-kira bagaimana mengasuh dan menjaganya? Beranikah Anda membentaknya sekali saja? Pasti enggak, kan? Nah kalau sekarang yang menitip bukan Presiden, tapi yang jauh lebih berkuasa dari Presiden, yaitu Allah. Beranikah Anda membentak, memarahi, mencubit, menyentil, bahkan memukul? Jika Anda pernah melakukannya, kira-kira nanti di hari akhir, apa yang Anda jawab ketika ditanya Pemiliknya? Jiwa anakmu lebih mahal dari susu termahal yang tumpah. Jaga lisanmu, duhai orang tua. Jangan pernah engkau memarahi anakmu hanya gara-gara ia menumpahkan susunya atau karena ia melakukan hal yang menurutmu salah.
“Kalau Kita Galak Ke Anak, Nanti Anak Bisa Melakukan Hal Ini Kepada Kita…” (Psikolog Elly Risman)
Anakmu tidak tahu kalau apa yang ia lakukan adalah kesalahan. Otaknya belum punya konsep itu. Jaga jiwa anakmu. Lihatlah tatapan mata anakmu yang tidak berdosa itu ketika engkau marah-marah. Ia diam dan mencoba mencerna apa yang engkau katakan. Coba perhatikan apa yang ia lakukan setelah engkau pukul dan engkau marahi. Anakmu tetap memelukmu, masih ingin engkau belai. Bukankah inilah tanda si anak memaafkanmu? Namun, jika engkau terus-menerus mengumbar kata-kata kasarmu kepadanya, otak anakmu akan merekamnya dan akhirnya, cadangan “maaf” di otaknya hilang. Apa yag terjadi selanjutnya? Anakmu akan tumbuh menjadi anak yang “ganas” dan dia pun akan membencimu sedikit demi sedikit hingga tidak tahan bersamamu. Jiwa anak yang terluka itu akan mendendam. Pernahkah engkau saksikan anak-anak yang “malas” merawat orangtuanya ketika tua? Jangan salahkan anak-anaknya. Cobalah memahami apa yang sudah dilakukan oleh orangtua itu kepada anak-anaknya ketika mereka masih kecil. Orang tua, Anakmu itu bukan kaset yang bisa kau rekam untuk kata-kata kasarmu.
Duhai orangtua, engkau pasti kesal kalau anakmu nakal. Tapi pernahkah engkau berpikir bahwa kenakalannya mungkin adalah efek rusaknya jiwa anakmu karena kesalahanmu… Kau pukul dan kau cubit anakmu hanya karena melakukan hal-hal sepele. Kau hina anakmu hanya karena ia tidak mau melakukan hal-hal yang engkau perintahkan. Cobalah duduk dan merenungi apa saja yang telah engkau lakukan kepada anakmu. Apakah engkau lebih sayang pada susu paling mahal yang tertumpah? Anakmu pasti menyadari dan tahu ketika kemarahan itu selalu hadir di depan matanya. Jiwanya pun menjadi memerah bagai bara api. Akhirnya Anak tidak bermimpi hidup bersama dengan orangtua. Hal-hal inikah yang engkau inginkan, duhai orangtua? Ingatlah, jiwa anakmu lebih mahal dari apa pun termahal yang ada di dunia. Jaga lisan dan perlakuanmu kepada anakmu.
“Untuk saya dan bapak ibu semua..”
sumber : IG @talkparenting